Menyimpan agar tak hilang,,, Berbagi agar dapat saling mengingatkan.... "Belajar Sambil Bermain"

Selasa, 25 September 2012

Kembalinya PATRIOTIK barisan 20 oleh Arsaid Husaini pada 12 Desember 2010 pukul 9:08 ·



Pada tanggal 27 Agustus 1945, Bertempat di atas Kuburan Wamponiki (Kurang Tau Persis letak lokasinya) Barisan 20 yang merupakan Himpunan Pejuang Muda Muna, mendeklarasikan isi musyawarah kesepakatan perjuangan Melawan belanda yang dipimpin oleh Muhammad Idrusn Effendi, hal ini bertjuan untuk mendongkrak semangat para pemuda muna agar berjuang melepaskan diri dari belenggu penjajahan belanda:

Berikut Kutipan pendoknkrak semangat para pemuda yang merupakan isi dari musyawarah barisan 20:
- Tetapi saudara2, ini tidak akan menjadi halangan bagi kita berjiwa patriotik, karena hal itu sudah menjadi resiko seorang pejuang.
- Tetapi saudara2, ini tidak akan menjadi halangan bagi kita berjiwa patriotik, karena hal itu sudah menjadi resiko seorang pejuang suatu bangsa yang ingin merdeka, ingin melepaskan diri dari sifat perbudakan antara sesama bangsa.
- Justru itu saudara2, saya mengajak saudara2 sekali lagi mari kita brjuang bersama tanpa kompromi kepada musuh yang ingin menjajah kita sampai menang..

Melihat petikan point 4,5,7 dari 7 point isi musyawarah,,rasanya isi musyawarah perlu mendapat kesempatan 2 kali untuk kita deklarisikan sebagai pejuang muda,,mengingat hal ini telah kembalinya sebuah sistematika penjajahan di daerah kita Kab Muna yang berasal dari diri kita sendiri, putra-putri daerah sendiri yang duduk dipemerintahan daerah yang telah merampas hak-hak kesehjateraan masyrakat muna, melalui SDA yang dimiliki (jati), tidak tercapainya hak-hak optimal penggunaan fasilitas umum masyarakat yang berasal dari pajak daerah (listrik n jalan raya),,,dimana hal ini telah membuat mundurnya kesempatan keshjatraan rakyat muna yang rill ke kondisi yang sangat sungguh memperhatikan dan telah meregenarasi,,

Mari kita bangkitkan kembali semngat patriotik ini dan melawan segala penindasan terhadap rakyat muna,,yang tentunya melawan penindasan bukan berarti kita melawan menggunakan senjata, bambu runcing,dsb melainkan dengan intelektualitas kita, capability(potensi), dan kreativitas karya kita untuk muna yang lebih baik yang berdasar pada norma dan makna induhnya kesehjateraan hidup masyarakat dan daerah....

Yakin Masa itu akan datang...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar